Selasa, 11 Agustus 2015

Menangis

Tangis

Air mata,
untuk apakah gerangan di cipta ?
Menangis...
Mengapa tuhan kodrati?

Bagaikan embun di daun talas
Air mata yang hangat
Hendak menelusur kelembutan pipi

Tanganku masih menari di antara enam senar
Jiwaku melayang hambar
Lantunan nada yang terharap menghapus pahitnya asa
menemani jejak air mata

Mimpi yang hanya tertulis di setiap lembar kertas harian ku
khayalan manis tentang kau,aku yang menjadikannya kita
Rincian hal yang ingin ku lakukan kelak bersama
Hanya menjadi sahabat udara


Haruskah aku bertahan ?
Sejak kau acuh hiraukan
melayanimu dengan segala asa melodi hati
yang bahkan tak kau hayati sedebu pun

Menangis ...
Kekuatanku mulai melemah
asaku mulai payah
hatiku gelisah
apa dayaku tak kuat melawan hanyalah pasrah

Bodokah aku bertahan ?
saat segala rasa kau abaikan
haruskah aku Tinggalkan ?
saat hati masih sayang


Puisi yang terngiang saat aku benar benar tak kuat lagi untuk menahan tangisan yang lama terbendung ketika kau selalu berkata 'kau berubah atau kau ku tinggalkan'. Sadar dengan sifat dan egoku,alasanku ingin kau perhatikan,kau manja. Aku berubah suatu waktu dan kau tak tanya kabar hanya menghilang...
Teruntukmu ...
 Muak pun datang saat kau mulai bosan
Rintih menjenguk setiap kau ungkapkan 'atau kau ku tinggalkan'
jujur,aku relakan jika kau inggin tinggalkan.Aku sama lelahnya,seolah kau tak harapkan da aku benar benar bodoh akan selalu tinggal.
Namun Tulus dalam hatiku,tak sedikit pun ku rela kau tinggalkan...
karena hati selalu sadar aku sayang.

Cinta ...
Mengalahkan rasional pikiran
selalu mendahului keegoan hati
Layaknya Mahkota berduri
Kau akan terlihat cantik dan menjadi ratu
namun satu sisi,kepalamu akan tersakiti oleh durinya


me,
Nadia Suci Dewi
 



 Semuga menghibur para penikmat puisi ^_^
Terimakasih telah meluangkan waktu berharganya untuk puisi sederhana karya Nadia Suci Dewi.
Baca juga karya puisiku yang lainnya yah :P di Culunica@gmail.com atau langsung kunjungi blog nya di Nadiasucidewi@blogspot.com...